Wallstraße 19, 01067 Dresden
0351-65677400
mail.formid@gmail.com

Sejarah Formid

Pada akhir tahun 1999 terdapat sekitar 10 mahasiswa dan ilmuwan Indonesia di Dresden yang sudah mulai berkumpul secara rutin. Beberapa warga negara Indonesia tersebut akhirnya sepakat untuk membentuk sebuah perkumpulan yang kemudian dinamai „Formasi Dresden“ (Forum Masyarakat Indonesia di Dresden) dan diketuai oleh Sdr. Bambang Heru Iswanto. Bulan April tahun berikutnya ketua „Formasi Dresden” membuka mailing list yang juga dinamai „Formasi Dresden“.

Tidak lama sesudah dibentuknya „FD” enam warga negara Indonesia yang lain (dosen-dosen beberapa perguruan tinggi di Indonesia) datang ke Dresden untuk belajar bahasa Jerman di Goethe Institut Dresden. Mereka tinggal di Dresden selama 6 bulan sebelum pindah ke kota-kota lain untuk studi.

Awal tahun 2000 sudah ada diskusi tentang kemungkinan meresmikan „FD” atau dengan kata lain mendaftarkan „FD” ke dalam Vereinsregister Amtsgericht Dresden (Dresden Local Court’s register of associations) . Waktu itu alasan yang utama adalah alasan legalitas dan dampak positifnya, yaitu kemudahan memperoleh bantuan dana jika „FD” ingin mengadakan acara-acara di dan untuk kota Dresden.

Pada pertengahan tahun 2000 jumlah anggota „FD” mencapai 15 orang. Sdr. Andy Arya, yang dalam pendirian „FD” diangkat sebagai „pembina” mengadakan jajak pendapat tentang rencana pendaftaran „FD” sebagai organisasi resmi yang berbadan hukum. Jajak pendapat yang dilakukan secara terbuka melalui milis „FD” itu menunjukkan hasil persetujuan mayoritas anggota.

Bulan Juli tahun 2000 Sdr. Andy Arya mulai menyusun AD/ART „Formasi Dresden”. Pada bulan ini juga sudah terlaksana pertemuan „FD” yang ke-4 yang diikuti pertemuan-pertemuan rutin setiap bulannya. Tempat berkumpul „FD” selalu berubah, biasanya diadakan di kamar/asrama anggota secara bergantian.

Seiring dengan dimulainya semester baru di TU Dresden beberapa mahasiswa Indonesia yang baru pun mulai bermunculan, termasuk para peneliti dan ilmuwan Indonesia yang datang bersama keluarga mereka. „FD” semakin ramai, dinamis dan beragam anggotanya (tidak hanya mahasiswa).

Bulan Oktober 2001 (dua tahun sejak berdirinya „FD”), Sdr. Bambang Heru Iswanto, Ketua ”FD” pertama yang kemudian meninggalkan Dresden untuk melanjutkan studi di Berlin, digantikan oleh Sdr. Erwien Abdurrahman.

Bulan Februari 2002, salah satu anggota „FD”, Bartolomeus Irwanto, mengumumkan „first release” homepage „Formasi Dresden” yang saat itu masih menumpang TU Dresden (x105ab.wh9. tu-dresden. de).

Menjelang semester musim panas di TUD tidak hanya beberapa mahasiswa Indonesia yang baru tapi juga para dosen beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang dikirim ke Dresden (untuk belajar bahasa Jerman di Goethe Institut, penerima beasiswa DAAD) ikut bergabung dalam „FD”.

Pada akhir tahun 2002 (Desember) „Formasi Dresden” memilih ketua yang baru, Sdr. Paddy Josef. Saat itu anggota „FD” sudah berjumlah sekitar 30 orang atau 3 kali lebih banyak dibandingkan saat „FD” baru berdiri.

Sepanjang tahun 2001 – 2002 tidak ada banyak pembicaraan lanjutan tentang rencana mendaftarkan „FD” sebagai organisasi resmi.

Januari 2003 „Formasi Dresden” mulai memiliki website sendiri (www.formasi- dresden.de) yang saat itu ditangani oleh Sdr. Bartomoleus Irwanto.

Kegiatan „FD” semakin beragam. Selain pertemuan rutin dan makan bersama, ada apresiasi musik klasik dengan menonton konser klasik bersama di Kulturpalast, rekreasi bersama atau beramai-ramai mengunjungi kota lain.

Pertengahan tahun 2003 „FD” mengadakan pemilihan ketua baru karena ketua saat itu, Sdr. Paddy Josef, menyatakan pengunduran dirinya. Terpilih sebagai ketua „FD” yang ke-4 adalah Sdr. Iman Narasamdya.

Lima bulan sesudah terpilih sebagai ketua (November 2003) Sdr. Iman Narasamdya menyelesaikan studinya di TU Dresden dan pindah ke Manchester, UK, untuk melanjutkan studi di sana. Sebagai pengganti, „FD” memilih Muhammad Rizki untuk menduduki posisi Ketua urutan ke-5 dalam sejak berdirinya „FD”.

Tahun 2003 ini „FD” mulai kontak dengan institusi luar (pemerintah kota Dresden), untuk keperluan surat-menyurat „FD” memutuskan untuk memakai alamat Sdr. B. Irwanto (Schweriner Str. 42, 01067 Dresden) sebagai alamat organisasi.

Sdr. Muhammad Taufik yang saat itu ditunjuk sebagai moderator mailing list berinisiatif membuat logo „FD”. Inisiatifnya disambut dengan usulan logo dari anggota-anggota yang lain dan berkembang menjadi lomba pembuatan logo. Ajang pembuatan logo itu membuahkan 7 usulan logo dari 7 anggota „FD”. Akhir tahun 2003 „FD” memiliki logo pertama dalam sejarahnya, diciptakan oleh Sdr. Sri Mulyani.

Pada akhir tahun 2003 juga, ketua „FD” saat itu, Sdr. M. Rizki (atas dukungan para pengurus „FD” dan untuk melanjutkan proses yang telah dimulai dua tahun sebelumnya) mulai merintis proses pendaftaran „FD” sebagai organisasi resmi.

Pada tanggal 19 Januari 2004 pengurus „FD” periode 2004-2005 pergi bersama ke kantor notaris di Königstrasse 17, 01097 Dresden, untuk menyerahkan seluruh dokumen yang diperlukan untuk mendaftarkan „Formid” sebagai organisasi resmi masyarakat Indonesia yang bersifat non-profit (gemeinnützig) .

Di kantor notaris tsb ke-4 pengurus „Formid”, Sdr. Muhammad Rizki, Sdr. Bartolomeus Irwanto, Sdr. Muhammad Taufik dan Sdri. Florentina Purwokinanti, menandatangani surat permohonan pendaftaran „Formid” dalam Vereinsregister Amtsgericht Dresden. Notaris juga melakukan pengesahan tandatangan ke-4 wakil „Formid“ tersebut. Seluruh dokumen milik „Formid“ dan surat pengesahan tandatangan tadi dikirim ke Amtsgericht Dresden (Dresden Local Court) oleh notaris.

Setelah menunggu selama beberapa minggu, ternyata „Formid” belum bisa didaftarkan karena „Formid” masih harus melakukan beberapa koreksi / penambahan paragraf AD/ART yang bertanggalkan 26 Oktober 2003 dan menyerahkan protokol perubahan/penambaha n paragraf tsb. Pada pertengahan Maret 2004 „Formid” menyerahkan AD/ART yang telah direvisi sekaligus protokol tentang perubahan AD/ART yang lama.

Akhirnya, pada tanggal 29 Maret 2004 „Formid” resmi terdaftar dalam Vereinsregister Amtsgericht Dresden. Dengan terdaftarnya „Formid” dalam Vereinsregister Amtsgericht Dresden maka sejak tanggal tsb nama organisasi „Formid“ mendapat tambahan „e.V.” (singkatan dari „eingetragener Verein” – registered association) : „Formid e.V.”.

Ditulis oleh Florentina Kinanti