Ayo Lapor Diri!
Herzlich Willkommen in Deutschland! Jerman, pamor menterengnya sebagai negara berkegiatan global serta pasar unggulan dan inovasi, seolah menjadi magnet bagi warga dunia untuk sekedar berkunjung atau bahkan menetap di Jerman, tidak terkecuali bagi warga negara Indonesia (WNI). Pertama, Jerman dikategorikan negara dengan Human Development Index sangat tinggi di dunia (0,916), karena pemenuhan 3 kebutuhan dasar hidup dan kesehatan jangka panjang, pengetahuan dan standar hidup yang layak. Kedua, Jerman adalah negara ketiga terpopuler untuk tujuan studi mahasiswa internasional karena salah satu yang terbaik di dunia, khususnya bidang teknik dan sains. Ketiga, Jerman adalah negara kosmopolitan yang toleran, didambakan, ramah, dan aman bagi semua warga negara dunia. Hal ini membuat setiap orang dapat memperluas horizonnya dan berkenalan dengan berbagai latar belakang budaya. Di sisi lain, Jerman mempermudah awal kehidupan bagi siapapun yang berada di sana dan menjaga hubungan baik alumninya di seluruh dunia. Jerman terletak di jantung Eropa, memiliki banyak sisi, dan dikelilingi oleh banyak negara lain, sehingga menawarkan banyak pengalaman budaya dan bahasa yang sama sekali berbeda. Sebagai tambahan, Jerman memiliki perhatian serius terhadap persoalan lingkungan dan manajemen sumber daya meliputi keanekaragaman hayati, kawasan lindung, situs warisan dunia, energi, perubahan iklim dan keamanan, pasokan air, kecukupan pangan, gaya hidup hijau, dan kerjasama internasional untuk program pengelolaan lingkungan.
Kedatangan WNI di Jerman untuk tujuan apapun tentu memerlukan proses administrasi lapor diri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berada di Berlin agar mempermudah pendataan yang baik sehingga pada gilirannya hal ini sangat berguna dalam memberikan upaya perlindungan. Dalam rangka sosialisasi pelayanan kekonsuleran dan perlindungan bagi WNI di Jerman, perwakilan KBRI Berlin mengadakan kunjungan ke Formid pada tanggal 30 April 2016. Acara pertemuan ini berlangsung hampir setengah hari yang tampak dihadiri oleh sebagian besar anggota Formid dan diskusi dilakukan dengan antusias oleh kedua belah pihak. Paparan disampaikan secara lengkap dan terperinci mencakup dua hal utama sekaligus, yaitu konsep dasar perlindungan bagi WNI di Jerman (File : Presentasi Pelayanan Kekonsuleran Dresden 30 April 2016) dan aplikasi teknis layanan online lapor diri (https://lapordirijerman.de/). Di sisi lain, pada saat pemaparan, ada hal menarik yang sempat diungkapkan oleh Bapak Herman dari KBRI Berlin, bahwa apabila melihat dari angka perbandingan jumlah pria dan wanita yang saat ini tengah berada di Jerman tampak hampir berimbang dan ada kecenderungan jumlah wanita lebih banyak daripada pria (7146 pria :9592 wanita). Hal ini dapat memberikan gambaran penting bahwa secara umum, masyarakat Indonesia mendukung peran setara antara pria dan wanita khususnya dalam hal pendidikan ataupun pekerjaan dengan mengirimkan generasi terbaiknya ke Jerman. Fakta ini menjadi kabar baik bagi bidang terkait seperti sosiologi atau disiplin lainnya untuk dapat melakukan kajian lebih lanjut.
Mengapa kemudian lapor diri menjadi hal penting dan wajib dilakukan? Hal ini merupakan bentuk pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia serta UURI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Sumber 1, Sumber 2). Pada dasarnya, keberadaan KBRI di Jerman memiliki fungsi utama bagi WNI yang berada di Jerman dalam beberapa hal yaitu sebagai perwakilan, melakukan negosiasi, memastikan dan melaporkan hal-hal terkait, menjalin hubungan diplomatik persahabatan serta memberikan perlindungan. Pada saat berada di Jerman, WNI dapat saja mengalami masalah-masalah yang tidak terduga seperti kecelakaan, kecurian, bencana alam, sakit (parah) atau juga meninggal dunia. Dengan adanya proses lapor diri, segala identifikasi dan kesulitan yang dialami akan lebih mudah penanganannya. Sebagai tindak lanjut dari bentuk pelayanan maksimal, KBRI Berlin telah melakukan terobosan berupa penyediaan aplikasi online LaDi (Lapor Diri) yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh WNI di Jerman menggunakan komputer maupun telepon seluler pintar (smart phone). Aplikasi ini merupakan karya anak bangsa yang praktis dan mengatasi hambatan yang dihadapi saat lapor diri secara manual, di samping telah mendapatkan apresiasi dari WNI di Jerman serta didukung sepenuhnya oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Pada saat menggunakan aplikasi ini (Gambar 1), semua data yang diperlukan sebaiknya disiapkan terlebih dahulu dalam bentuk soft file dengan ukuran maksimum 6 MB kecuali dokumen sekolah/universitas (5 MB), yang terdiri dari paspor yang berlaku (biasa atau dinas atau diplomatik), nomor telepon seluler, pas foto, Meldebescheinigung (surat daftar diri dari Auslanderbehörde), ijin tinggal, akte lahir, dan dokumen sekolah/universitas. Proses mengunggah data hanya memerlukan waktu yang relatif singkat dan dapat dilakukan dengan cepat yang apabila semua proses telah lengkap, maka para pengguna akan mendapatkan konfirmasi melalui email dari situs LaDi ini.
Sebagai catatan tambahan, para pengguna tidak perlu khawatir dan dipastikan merasa nyaman dalam memanfaatkan situs LaDi ini karena semua data-data pribadi yang telah diunggah akan dijamin keamanan dan kerahasiaannya dengan sistem khusus.
Secara keseluruhan, WNI yang sedang berada di negara lain manapun, termasuk di Jerman, sebenarnya sekaligus menjadi duta bangsa, karena status kewarganegaraan yang melekat adalah cerminan Indonesia pada umumnya. Segala sikap dan tindakan yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak, tentu berimplikasi penting bagi nama baik, martabat dan harga diri bangsa, seperti halnya ungkapan Soekarno: “Dari sudut positif, kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaan yang sehat.” Oleh karenanya, berbagai himbauan sangat ditekankan oleh KBRI Berlin sebagai perwakilan diplomatik Indonesia di Jerman, yakni:
- Melaporkan diri kepada Perwakilan RI terdekat setiba di Jerman;
- Menjaga citra Indonesia;
- Selalu terbuka untuk membantu sesama WNI;
- Memperkuat jaringan persahabatan dengan sesama WNI;
- Mengembangkan persahabatan dan jaringan dengan WN Jerman atau asing lainnya di Jerman;
- Menghormati adat/norma setempat;
- Tidak terlibat dalam perbuatan yang bertentangan dengan hukum setempat;
- Melaporkan kepada Perwakilan RI apabila ada peristiwa-peristiwa yang memerlukan perhatian/bantuan Perwakilan RI;
- Mewaspadai penipuan dengan model menawarkan barang murah atau ijazah palsu.
Di samping itu, berikut terdapat nomor kontak hotline 24 jam yang dapat dihubungi oleh WNI di Jerman saat memerlukannya:
- KBRI Berlin : +49 152 57526930
(Cakupan Wilayah Kekonsuleran: Mecklenburg- Vorpommern, Brandenburg, Berlin, Sachsen Anhalt, Thüringen dan Sachsen) - KJRI Hamburg : +49 151 52720006
(Cakupan Wilayah Kekonsuleran: Niedersachsen, Bremen, Hamburg dan Schleswig-Holstein - KJRI Frankfurt am Main : +49 162 4129044
(Cakupan Wilayah Kekonsuleran: Nordrhein-Westfalen, Hessen, Rheinland-Pfalzd, Saarland, Baden-Würrtemberg dan Bayern)
Tidak salah kiranya apa kata peribahasa: ’Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung’. Sudahkah kita lapor diri?
Referensi
Alumniportal Deutschland. 2016. Environmental awareness in Germany: ‘We are highly sensitive to environmental issues’. [http://www.alumniportal-deutschland. org/en/germany/article/environmental-awareness.html], Diunduh November 2015.
Federal Minister for Economic Cooperation and Development, Federal Minister for the Environment, Nature Conservation, Building and Nuclear Safety-Federal Republic of Germany. 2014. Committed to Biodiversity. Germany’s International Cooperation in Support of the Convention on Biological Diversity for Sustainable Development. Metzgerdruck GmbH. Germany.
Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlin. 2016. Lapor Diri Online. [https://lapordirijerman.de], Diunduh 30 April 2016.
Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlin. 2016. Pelayanan kekonsuleran dan perlindungan bagi warga negara Indonesia. Presentasi disampaikan pada Pertemuan Formid, 30 April 2016.
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2016. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. [http://www. setneg.go.id/index.php?option=com_perundangan&id=1564&task=detail&catid=1&Itemid=42&tahun=2006], Diunduh 14 Mei 2016.
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2016. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. [http://www.setneg. go.id/index.php?option=com_perundangan&id=1575&task=detail&catid=1&Itemid=42&tahun=2006], Diunduh 14 Mei 2016.
Metro TV. 2016. Aplikasi online lapor diri WNI. [https://www.youtube. com/watch?v=PCBCteg3ztg], Diunduh 8 Mei 2016.
Soekarno. 2006. Filsafat Pancasila menurut Bung Karno. Media Pressindo. Yogyakarta.
Study in Germany, Land of Ideas. 2016. Ten reasons for Germany: studying in Germany – the right choice for you! [https://www.study-in.de/en/discover-germany/ten-reasons-for-germany_27121.php], Diunduh November 2015.
UNDP. 2016. Human Development Reports. [http://hdr.undp.org/en/composite/HDI], Diunduh 14 Mei 2016.
https://www.youtube.com/watch?v=PCBCteg3ztg
Oleh: Sri Astutik
Foto: Tim Dokumentasi FORMID