Wallstraße 19, 01067 Dresden
0351-65677400
mail.formid@gmail.com

MINO, si Gelembung Mikro Pempercepat Pertumbuhan Ikan

MINO, si Gelembung Mikro Pempercepat Pertumbuhan Ikan

Indonesia memiliki potensi perikanan budidaya kolam yang luar biasa dengan lahan seluas 541.000 HA dan dua puluh lima persen total produksi perikanan Indonesia berasal dari sektor tersebut. Sayangnya, semenjak tahun 2005 perkembangan sektor ini berjalan stagnan karena permasalahan lahan, ketersediaan air bersih dan teknologi tradisional untuk meningkatkan produksi budidaya ikan.

Kondisi tersebut membuat Muhammad Nabil Satria Faradis, Fajar Sidik Abdullah dan Untari Febrian Ramadhani melakukan riset dan inovasi untuk mengembangkan teknologi tepat guna mengefektifkan budidaya ikan. Dimulai sejak awal Januari 2016 dan dibimbing oleh Dr. Deendarlianto, Wiratni Budhijanto, PhD dan Prof. Dr. Ir. Rustadi, M.Sc, hasil penelitian ini diberinama MINO “Microbubble Technology”.

Dapat Meningkatkan Berat Ikan

MINO merupakan aplikasi dari ilmu Mekanika Fluida (Fluid Mechanics) untuk menghasilkan gelembung mikro (microbubbles). Gelembung mikro tersebut meningkatkan oksigen terlarut hingga 7 ppm, dua kali lipat dibanding sistem aerator konvensional yang hanya 3-4 ppm, serta kualitas air di kolam pembiakan. Ikan akan semakin panjang, berat meningkat hingga 40 persen, dan jumlah ikan yang mati dari masa pembibitan hingga panen pun akan berkurang. Akhirnya, dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan ikan untuk mencapai berat panen, dari awalnya enam bulan menjadi empat bulan.

 

Teknologi ini juga dapat membuat distribusi oksigen dalam kolam menjadi lebih sempurna. Pasalnya, gelembung udara bisa dihasilkan dari dasar kolam. Hal ini menyebabkan MINO cocok untuk diterapkan di lahan terbatas dengan kedalaman maksimal. Inovasi teknologi ini nantinya dapat membantu meningkatkan produksi ikan tahunan hingga 50 persen. Sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan hidup petani ikan lokal.

Proses pembuatan MINO juga bekerjasama dengan beberapa pihak, salah satunya adalah UKM Manufaktur Lokal. Sehingga ikut memajukan UKM Manufaktur lokal yang berada di sekitar Yogyakarta. Hingga saat ini tim masih terus mengembangkan alat untuk target-target di tahun selanjutnya. Kedepan MINO akan menggunakan panel surya untuk pembangkit listrik dan mengembangkan aplikasi berbasis android untuk pengontrolan alat

Juara Dunia

Pada tahun 2016 tim MINO menjadi juara pertama pada Young Southeast Asian Leaders Initiatives (YSEALI) World of Food Innovation Challenge 2016. Kompetisi ini dilaksanakan oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) bermitra dengan Cisco dan Intel. Dimulai dari seleksi ide, pelatihan di Singapore dan mentorship selama beberapa bulan dengan ahli dibidangnya. Hingga puncaknya, para finalis melakukan presentasi akhir pada ASEAN Committee on Science and Technology (COST) meeting pada tanggal 28 Oktober 2016 di Siem Reap, Kamboja. Para finalis menerima grand prize berupa study trip ke technology hubs di Austin, Texas, pada Maret 2017.

Pada tahun 2018 tim MINO menjadi Juara Pertama Kompetisi Inovasi Ideas for Action. Inovasi ini terpilih menjadi yang terbaik mengalahkan 2.100 proposal proyek dari berbagai belahan dunia. Kompetisi ini diikuti 13.000 inovator muda dalam 4.000 tim dari 162 negara. Kompetisi Ideas for Action merupakan program dari World Bank Group dan The Zicklin Centre for Business Ethics Research di Wharton School-University Pensylvania, Amerika Serikat. Atas kemenangan ini tim MINO diberi kesempatan untuk mempresentasikan dan menyajikan ide-ide mereka selama Pertemuan Tahunan IMF & Bank Dunia. Disamping itu, juga berkesempatan menerima dukungan dari akselerator startup di Wharton School – University of Pennsylvania.
MINO juga pernah dipresentasikan di Technische Sammlungen Dresden dan ikut berpartisipasi dalam HZDR Innovation Contest.

  • Video presentasi di Technische Sammlungen Dresden : https://www.youtube.com/watch?v=3-0HQjMoxvY&list=PLXMoP2_PNm82eP6_nZ0obuO7La8DsNdqa&index=36
  • Website : mino.wg.ugm.ac.id
  • Email : mino.wg@ugm.ac.id
  • Youtube : tinyurl.com/MinoUGM

Ditulis oleh: Muhammad Nabil Satria Faradis
(Penulis menjalankan internship di Helmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf dari September 2017 hingga Agustus 2018)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *